•17.29
Dituturkan bahwa Ibrahim bin Adham rahimahullah melintasi pasar di Basrah. Lantas banyak manusia mengerubunginya, seraya berucap, "Wahai Abu Ishaq (Ibrahim bin Adham), kami sudah berdoa namun doa kami belum dikabulkan."

Jawab sang sufi, "Hatimu telah redup oleh sepuluh perkara:
1. Engkau tahu Allah tapi engkau tidak menunaikan hak-Nya.
2. Engkau merasa mencintai Rasulullah namun engkau mencampakkan sunahnya (Hadis).
3. Engkau membaca Alquran namun engkau tidak mengamalkan (ajarannya).
4. Engkau nikmati segenap karunia Allah namun engkau tidak mensyukurinya.
5. Kau bilang setan adalah musuhmu namun engkau tidak melawannya.
6. Engkau mengatakan bahwa surga adalah hak namun engkau tidak beramal untuknya.
7. Katamu neraka adalah hak namun engkau tidak lari darinya.
8. Menurutmu kematian adalah hak namun engkau tidak bersiap-siap untuknya.
9. Engkau bangun dari tidurmu, lantas sibuk dengan aib orang lain, sementara borokmu sendiri tidak engkau hiraukan.
10. Engkau telah mengubur orang-orang yang mati di antara kamu, namun kamu tidak mengambil ibrah (pelajaran) dari mereka."


* disadur dari republika.co.id
•18.57
..bimillaah..

Suatu ketika seorang sahabat dekat bertanya: kamu dah punya pacar Fik?

Pertanyaan wajib untuk saya kalo kami kumpul bareng. Kayaknya masalah wanita jadi hal yang 'tak ada habisnya' di gank kami, teman masa kecil sampe sekarang. Maklum, sejak lulus SMA (masa jahiliyah saya) saya dah memulai kehidupan baru sebagai insan tarbiyah, alhamdulillah.

Oya,pertanyaannya belum dijawab..he8
Saya hanya tersenyum dan bilang:
"ehm, sebenernya... aku dah ada yang PUNYA"

Seketika teman2 langsung kaget dan bersorak "huweeeee!"
Hujan tanya datang: "Anak mana Fik?cewek STAN ya?cantik?pinter?kaya?pasti pake jilbab ya?
(untuk pertanyan terakhir,saya sebenernya pengen nanya balik: emang cewek jilbaber mau pacaran?)

Saya jawab dengan enteng: Wallohua'lam
Seketika teman2 bingung, koq jawabannya gitu..?

"Jadi,, beneran anak STAN Fik? ato temen SMA? ato 'yang dulu' nih?"
(Hadooh! masa2 jahiliyah diungkit kembali! menyebalkan!)

"Ha8,aku aja gak tau 'dia' siapa dan dimana sekarang"

"Lho? trus? koq tadi bilang dah ada yang punya?"

"Iya,memang aku dah ada yang punya, sejak sebelum lahir malah."

Temen2 tambah bingung, akhirnya saya ceritakan deh gimana jawabnya bisa gitu.

"Sebenernya setiap manusia dah punya jodohnya masing2, telah Alloh tetapkan sebelum kita lahir, ketika kita masih dalam kandungan Ibu kita. Tapi aku sendiri gak inget siapa orangnya dulu,he8 (becanda)."
"Jadi.. sebenernya dari dulu aku dah punya pacar lho,ato bisa dibilang calon istri lah. Tapi dia masih misteri. Identitasnya, pribadinya, alamatnya, wajahnya, sifanya, dan lain-lain. Aku yakin ntar PASTI ketemu, asal dicari dengan bener dan sesuai syar'i."

Temen2 mulai angguk2, dah agak nyambung nih, dikit. Saya lanjutin deh..

"Koq saya bisa segitu yakinnya dengan 'dia' yang masih misteri itu??
Soalnya yang pegang janji itu Alloh, siapa lagi yang lebih menepati janjinya dari Alloh? ya gak?
Kalo kita dah gak percaya sama Alloh, mau sama siapa lagi percaya?"

Saya mulai untuk 'mencolek' mereka..

"Makanya, ketika kita pacaran ato membentuk hubungan khusus dengan wanita lain, bisa jadi saat itu kita jadi seorang PENGKHIANAT CINTA! Karena kita sebenernya dah dikasih Alloh pasangan masing-masing koq, eeh, malah kita sok tau dan sok mampu cari2 pasangan sendiri, dengan dalih mencari belahan jiwa, padahal Alloh PASTI lebih tau siapa yang terbaik untuk kita."

Beberapa teman ada yang menunduk, dan ada yang memerhatikan saya dengan antusias (para jomblo,he8) alhamdulillaah..
Obrolannya saya stop, dan langsung pindah ke topik lain, nanti temen2 jadi bosen dan ngantuk denger saya 'ceramah',he8


Karena itu, memang sudah seharusnya kita menjaga dan menjaga. Menjaga hati, menjaga diri, menjaga pandangan, dan menjaga perasaan. Tapi jangan hanya pasrah dengan 'keadaan' bahwa kita dah punya jodoh masing2.
Kita juga HARUS berusaha mencarinya, menemukannya, di belahan dunia manapun. Seperti kata-kata seorang sahabat:
'Jodoh itu di tangan Alloh, tapi kalo gak diambil, ya ditangan Alloh terus.'

Terus, bagaimana cara mencarinya? ujung2nya lewat pacaran juga kan?
Ya gak lah! masak mencari cinta yang SUCI dengan jalan yang HINA?
Kan ada jalan yang lebih syar'i, lewat ta'aruf, yang PASTINYA lebih aman (dari godaan), lebih bersih (dari fitnah), dan lebih jelas! (visinya: pernikahan)

So, mari menjaga diri, tuk gapai cinta hakiki.


•02.58
..bismillaah..

Saya hanya ingin hidup sederhana.
Apapun status saya, pekerjaan saya, amanah saya, dunia saya, hobi saya, dan apapun itu.
Saya hanya ingin semua sederhana.

Muslim itu sederhana,
Hidupnya hanya berteladan pada Sang Rasul, bukan orang lain.
Jika mendapat cobaan, ia bersabar, dan itu baik baginya.
Jika mendapat nikmat, ia bersyukur, dan itu baik baginya.

Dunia ini sederhana.
Hanya IBADAH,itu saja.



*bukan bermaksud meremehkan pelaksanaan syari'ah Islam yg penuh godaan dan cobaan, namun hanya ingin mngubah mainset pikiran ana sejenak tentang hidup seorang muslim sejati. Ya, muslim sejati!


•16.44
..bismillaah..

Sebenarnya kisah ini dah sering baca di buletin, majalah, dan blog orang lain. Tapi tetep gak bosan-bosan dan sangat inspiratif. Semoga bermanfaat dan mencerahkan.

Alkisah, beberapa tahun yang silam, seorang pemuda terpelajar dari Surabaya sedang berpergian naik pesawat ke Jakarta. Disampingnya duduk seorang ibu yang sudah berumur. Si pemuda menyapa, dan tak lama mereka terlarut dalam obrolan ringan. ”Ibu, ada acara apa pergi ke Jakarta?” tanya si pemuda. “Oh, saya mau ke Jakarta terus “connecting flight” ke Singapore menjenguk anak saya yang ke dua” jawab ibu itu.” Wow… hebat sekali putra ibu” pemuda itu menyahut dan terdiam sejenak.

Pemuda itu merenung. Dengan keberanian yang didasari rasa ingin tahu pemuda itu melanjutkan pertanyaannya.” Kalau saya tidak salah ,anak yang di Singapore tadi , putra yang kedua ya bu??Bagaimana dengan kakak adik-adik nya?” "Oh ya tentu ” si Ibu bercerita :”Anak saya yang ketiga seorang dokter di Malang, yang keempat kerja di perkebunan di Lampung, yang kelima menjadi arsitek di Jakarta, yang keenam menjadi kepala cabang bank di Purwokerto, yang ke tujuh menjadi Dosen di Semarang.””

Pemuda tadi diam, hebat ibu ini, bisa mendidik anak-anaknya dengan sangat baik, dari anak kedua sampai ke tujuh. ” Terus bagaimana dengan anak pertama ibu ??”Sambil menghela napas panjang, ibu itu menjawab, ” anak saya yang pertama menjadi petani di Godean Jogja nak”. Dia menggarap sawahnya sendiri yang tidak terlalu lebar.”

Pemuda itu segera menyahut, “Maaf ya Bu... kalau ibu agak kecewa ya dengan anak pertama ibu, adik-adiknya berpendidikan tinggi dan sukses di pekerjaannya, sedang dia menjadi petani?“

Dengan tersenyum ibu itu menjawab, ” Ooo …tidak tidak begitu nak… Justru saya sangat bangga dengan anak pertama saya, karena dialah yang membiayai sekolah semua adik-adiknya dari hasil dia bertani”
•13.07
CInta,
apakah engkau merindukan kedatanganku?
tunggulah,aku segera datang
mungkin tak lama lagi
ketika Alloh mempertemukan kita di medan dakwah nan terjal
disana terjalin ikatan indah nan abadi
aku kan datang dengan cintaNya,hanya untukmu

Cinta,
mulai sekarang,siapkan dirimu
siapkan bekalmu,bekal terbaikmu
aku pun begitu,sedang berbenah
untuk menjemputmu
tak lama lagi,percayalah
jangan kau bosan dan jenuh
percayalah pada janjiNya
janjiNya yang tak pernah dusta

Cinta,
lihatlah bulan sabit itu
tak lama lagi kan purnama
sempurna seperti diin kita
maka bersabarlah
kan ku bangun istana cinta
hanya untukmu



"Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga)."
QS An Nuur : 26

*Arief Al Fikri lagi melankolis nih..he8