•15.06

Wahai manusia, sungguh telah datang pada kalian bulan Allah dengan membawa berkah rahmat dan maghfirah. Bulan yang paling mulia di sisi Allah. Hari-harinya adalah hari-hari yang paling utama. Malam-malamnya adalah malam-malam yang paling utama. Jam demi jamnya adalah jam-jam yg paling utama.

Inilah bulan ketika kamu diundang menjadi tetamu Allah dan dimuliakan oleh-Nya. Di bulan ini nafas-nafasmu menjadi tasbih, tidurmu ibadah, amal-amalmu diterima dan doa-doamu diijabah. Bermohonlah kepada Allah Rabbmu dengan niat yang tulus dan hati yang suci agar Allah membimbingmu untuk melakukan shiyam dan membaca Kitab-Nya.

Celakalah orang yang tidak mendapat ampunan Allah di bulan yang agung ini. Kenanglah dengan rasa lapar dan hausmu, kelaparan dan kehausan di hari kiamat. Bersedekahlah kepada kaum fuqara dan masakin. Muliakanlah orang tuamu, sayangilah yang muda, sambungkanlah tali persaudaraanmu, jaga lidahmu, tahan pandanganmu dari apa yang tidak halal kamu memandangnya dan pendengaranmu dari apa yang tidak halal kamu mendengarnya. Kasihilah anak-anak yatim, niscaya dikasihi manusia anak-anak yatimmu.

Bertaubatlah kepada Allah dari dosa-dosamu. Angkatlah tangan-tanganmu untuk berdoa pada waktu shalatmu karena itulah saat-saat yang paling utama ketika Allah Azza wa Jalla memandang hamba-hamba-Nya dengan penuh kasih; Dia menjawab mereka ketika mereka menyeru-Nya, menyambut mereka ketika mereka memanggil-Nya dan mengabulkan doa mereka ketika mereka berdoa kepada-Nya.

Wahai manusia! Sesungguhnya diri-dirimu tergadai karena amal-amalmu, maka bebaskanlah dengan istighfar. Punggung-punggungmu berat karena beban (dosa)-mu, maka ringankanlah dengan memperpanjang sujudmu.

Ketahuilah, Allah Ta’ala bersumpah dengan segala kebesaran-Nya bahwa Dia tidak akan mengadzab orang-orang yang shalat dan sujud, dan tidak akan mengancam mereka dengan neraka pada hari manusia berdiri di hadapan Rabbal-alamin.

Wahai manusia, barangsiapa di antaramu memberi buka kepada orang-orang mukmin yang berpuasa di bulan ini, maka di sisi Allah nilainya sama dengan membebaskan seorang budak dan dia diberi ampunan atas dosa-dosa yang lalu.

(Seorang sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, tidaklah kami semua mampu berbuat demikian.” Rasulullah meneruskan khotbahnya, “Jagalah dirimu dari api neraka walau pun hanya dengan sebiji kurma. Jagalah dirimu dari api neraka walau pun hanya dengan seteguk air.”)

Wahai manusia, siapa yang membaguskan akhlaknya di bulan ini, ia akan berhasil melewati Sirathal Mustaqim pada hari ketika kaki-kaki tergelincir. Siapa yang meringankan pekerjaan orang-orang yang dimiliki tangan kanannya (pegawai atau pembantu) di bulan ini, Allah akan meringankan pemeriksaan-Nya di hari kiamat. Barangsiapa menahan kejelekannya di bulan ini, Allah akan menahan murka-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya.

Barangsiapa memuliakan anak yatim di bulan ini, Allah akan memuliakanya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barangsiapa menyambungkan tali persaudaraan (silaturahmi) di bulan ini, Allah akan menghubungkan dia dengan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barangsiapa memutuskan kekeluargaan di bulan ini, Allah akan memutuskan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya.

Barangsiapa melakukan shalat sunat di bulan ini, Allah akan menuliskan baginya kebebasan dari api neraka. Barangsiapa melakukan shalat fardu baginya ganjaran seperti melakukan 70 shalat fardu di bulan lain.

Barangsiapa memperbanyak shalawat kepadaku di bulan ini, Allah akan memberatkan timbangannya pada hari ketika timbangan meringan. Barangsiapa di bulan ini membaca satu ayat Al-Quran, ganjarannya sama seperti mengkhatam Al-Quran pada bulan-bulan yang lain.

Wahai manusia! Sesungguhnya pintu-pintu surga dibukakan bagimu, maka mintalah kepada Tuhanmu agar tidak pernah menutupkannya bagimu. Pintu-pintu neraka tertutup, maka mohonlah kepada Rabbmu untuk tidak akan pernah dibukakan bagimu. Setan-setan terbelenggu, maka mintalah agar ia tak lagi pernah menguasaimu.”

(Aku –Ali bin Abi Thalib yang meriwayatkan hadits ini– berdiri dan berkata, “Ya Rasulullah, apa amal yang paling utama di bulan ini?” Jawab Nabi, “Ya Abal Hasan, amal yang paling utama di bulan ini adalah menjaga diri dari apa yang diharamkan Allah”.)

disadur dari http://www.dakwatuna.com/2007/khutbah-rasulullah-menyambut-ramadhan/


•15.04
-bismillaah-

Pagi hari yang cerah, seorang wanita setengah baya yang mengenakan gaun pudar tampak menggandeng suaminya yang juga berbusana sederhana dan usang, turun dari kereta api di stasiun Boston, dan dengan malu-malu berjalan menuju kantor Pimpinan Universitas Harvard.

Mereka bertemu dengan sekretaris sang pimpinan untuk meminta waktu bertemu dengan pimpinan. Sang sekretaris memandang suami istri itu dengan mata yang menyiratkan ketidaksukaannya melihat penampilan suami istri yang sederhana itu, dan ada kesan bahwa mereka dari udik, dan sangat tidak pantas berada di kampus universitas yang terkenal seperti Harvard.

“Nona yang baik, kami ingin bertemu dengan Pimpinan Harvard,” kata sang pria dengan sopan dan lembut.

“Beliau hari ini sangat sibuk, dan entah lah jam berapa bisa ditemui” jawab sang sekretaris dengan nada terganggu.

“Baiklah, kalau begitu, kami akan menunggu” jawab sang wanita setengah baya itu.

Selama lebih dari empat jam sekretaris itu mengabaikan mereka dengan harapan bahwa pasangan tersebut akan patah semangat dan akhirnya akan pergi, tetapi pada kenyataanya pasangan itu tidak pergi, sehingga menimbulkan frustrasi bagi sang sekretaris, yang akhirnya mengambil keputusan untuk melaporkan hal tersebut pada pimpinannya.

“Mungkin jika Bapak menemui mereka selama beberapa menit, mereka akan pergi," kata sang sekretaris pada pimpinan Harvard. Sang pimpinan mengangguk dan menghela napas dengan geram. Orang sepenting dia tentu tidak punya waktu untuk mereka. Ketika dia melihat sepasang suami istri yang memakai baju yang telah pudar warnanya dan usang di luar kantornya, rasa tidak senangnya muncul. Pimpinan Harvard dengan wajah yang tidak ramah menuju pasangan suami istri tersebut.

Wanita paruh baya berkata padanya, “Kami memiliki seorang putra yang kuliah tahun pertama di Harvard, dan ia bahagia di sini, tetapi setahun yang lalu dia meninggal karena penyakit typus. Kami ingin mendirikan peringatan untuknya, di suatu tempat di kampus ini, apakah Tuan mengijinkan?” tanya wanita itu dengan mata yang penuh harapan.

Pimpinan Harvard tidak tersentuh dengan cerita ibu tadi, wajahnya bahkan memerah, dan sambil mengernyitkan kening, dia berkata dengan nada agak kasar :”Nyonya katanya, kita tidak bisa mendirikan tugu untuk setiap orang yang masuk Harvard dan meninggal. Kalau kita lakukan, kampus ini akan seperti kuburan”.

“Oh..bukan itu maksud saya,” Wanita paruh baya itu menjelaskan dengan cepat, “Kami tidak ingin mendirikan tugu peringatan, kami ingin memberikan sebuah gedung untuk Harvard.”

Pimpinan Harvard memutar matanya dan dia menatap dengan sinis kepada suami-istri yang berpakaian pudar dan usang dan berteriak, " Apa…? Kalian akan membangun sebuah gedung, tahukah kalian, berapa harga sebuah gedung, sedangkan kami saat ini berupaya membangun sebuah gedung senilai 7,5 juta dollar, tuan dan nyonya, jangan main-main dengan saya ya ..!"

Untuk beberapa saat, wanita paruh baya itu terdiam. Sang pimpinan Harvard merasa senang, karena mungkin dengan jawaban yang diberikan tadi, dia cepat terbebas dari kerepotan. Sang wanita menoleh kepada suaminya dan berkata pelan, “Kalau hanya sebesar itu biaya untuk memulai sebuah universitas, mengapa tidak kita buat sendiri saja?” Suaminya mengangguk.

Wajah Pimpinan Harvard menampakkan kebingungan.

Tuan dan Nyonya Leland Stanford, bangkit dan berjalan pergi meninggalkan Kampus Universitas Harvard, mereka melakukan perjalanan menuju ke Palo Alto-California. Di antara San Fransisco dan San Jose, mereka mendirikan sebuah universitas yang menyandang nama mereka, sebuah peringatan untuk seorang anak yang tidak dipedulikan oleh Harvard. Universitas tersebut adalah “Stanford University”yang mulai beroperasi tahun 1891, dan kini menjadi salah satu universitas favorit kelas atas di Amerika dan dunia.

---

... Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.
QS Al-Baqoroh:216

---

disadur dari http://www.wikimu.com/News/Print.aspx?id=13651

-alhamdulillaah-

•14.59
-bismillaah-

Salah satu kisah jadoel favorit ana, dengan ibroh yang luar biasa..

---

Di suatu siang yang panas, seorang pemuda sedang berteduh di bawah pohon beringin besar yang amat rindang. Dibawah pohon itu ia berbaring menikmati hembusan angin yang sejuk. Dan sampailah pandangannya pada salah satu buah pohon beringin yang ada di atasnya. Kemudian ia berpikir dan berkata:

"Tuhan itu tidak adil, kenapa pohon beringin yang besar dan kokoh ini memiliki buah yang kecil dan tidak bisa dimakan seperti itu. Sedangkan buah semangka yang besar dan nikmat disantap hanya berasal dari sulur-sulur di tanah saja."

Seketika itu angin berhembus dan menggoyangkan semua dahan pohon beringin besar itu. Hingga jatuhlah satu buah beringin itu tepat di batang hidung si pemuda. Lalu pemuda itu berpikir lebih dalam, kemudian berkata:

"Sungguh, Tuhan itu Maha Adil. Seandainya buah pohon beringin itu sebesar buah semangka, entah bagaimana nasib wajah saya.."

---

... Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.
QS Al-Baqoroh: 216

(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.
QS Ali Imran: 191

---

-alhamdulillaah-

•14.53
-bismillaah-

Ana mengenal beliau, ketika kami dipertemukan Alloh dalam satu wajihah dakwah di kampus.
Wajah khas suku jawa, janggut menjadi ciri khasnya, cara bicara yang pelan dan santun, namun ia adalah ikhwan yang paling lantang bertakbir!! (pengalaman selama dauroh dan acara2 lain bersama beliau).

Senyum lebar yang khas itu, tak pernah lepas dari wajahnya setiap kali kami berjumpa. Diiringi dengan salam mesra dan jabatan erat, plus cipika-cipiki.
Subhanalloh, indah nian ukhuwah itu, disanalah penggugur dosa kami, disanalah hati kami berpadu dan saling memahami.

3 tahun ini, hampir selalu kami dipertemukan Alloh di berbagai wajihah dakwah dan kepanitiaan. Begitu banyak keteladanan dan ibroh yang ana dapatkan dari beliau, baik dari obrolan kami, diskusi kami, canda kami, sampai diamnya kami.

"Bergerak dan Menggerakkan", itulah kalimat yang menggambarkan dirinya. Amanah beliau yang luar biasa, hampir di setiap kerja dakwah kampus ana menemukan beliau disana. Tidak jarang beliau menjadi qiyadah di berbagai proyek dakwah, ana pun terkadang dipercaya jadi staf kepercayaannya.

Tidak jarang ana curhat ke beliau, tentang keadaan iman ana, tentang kerja dakwah ana, tentang gejolak qolbu ana, tentang masalah yang ana hadapi, dan lain-lain. Hal yang cukup unik, beliau adalah salah satu ikhwan yang paling ana percayai di kampus.

Pernah suatu ketika ana melakukan kelalaian dalam kerja dakwah, sehingga ana merasa mendapat respon yang kurang enak dari ikhwah lain (semoga ini cuma dzon saja), namun ketika bertemu beliau beda rasanya. Seperti biasa beliau memberi salam dengan lengkap dan jelas, disertai senyuman khasnya dan jabatan tangan erat, dan dilanjutkan dengan pertanyaan: 'antum kemarin sakit ya? dah sehat akh?'. Tanpa bertanya apa latar belakang kelalaian ana, beliau melanjutkan perbincangan, sesekali bercanda dengan khasnya. Ana benar-benar merasa nyaman jika berbincang dengan beliau.

Sungguh suatu nikmat tak terkira dari Alloh, yang telah mengirimkan saudara seperti beliau dalam kehidupan ana.
Syukran wa jazakallohu bi ahsanil jaza' akhi. Semoga Alloh menjaga ukhuwah ini hingga kita bisa berbincang dan bercanda lagi di jannahNya kelak.

Ana Uhibbuka Fillah

---

dan Yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman). Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Gagah lagi Maha Bijaksana.
QS Al-Anfaal:63

---

Arief Al Fikri
17 Sya'ban 1430 H

-alhamdulillaah-